Berbagi Ilmu di Pustaka Merdesa Terkait Penggunaan Gadget yang Baik

Pustaka Merdesa, Kedondong 1, 15
Agustus 2025- Perkembangan teknologi yang begitu
cepat, penggunaan gadget oleh anak-anak sudah menjadi hal yang lazim. Namun,
tanpa arahan yang tepat, dunia digital bisa menjadi pisau bermata dua. Menyadari
hal ini, mahasiswa KKN Nusantara 13, penanggung jawab oleh saya sendiri dan
pemateri kedua oleh Mutmainnah yaitu mahasiswa IAIN Bone. Kami menginisiasi kegiatan
edukatif bertema “Berpetualang di Dunia Maya dengan Aman” yang diselenggarakan
di Pustaka Merdesa, Dukuh Kedondong 1. Sasaran dari kegiatan ini menyasar pada
anak-anak usia sekolah dasar sebagai bagian dari upaya menanamkan literasi
digital sejak dini. Kami berusaha menyajikan dengan pendekatan yang
menyenangkan dan interaktif, kegiatan ini menjadi ruang belajar yang tidak
hanya informatif tetapi juga penuh semangat dan senyuman.
Materi utama yang disampaikan tentang bagaimana gadget bisa menjadi wadah positif untuk belajar. Permulaan materi kami menampilkan video animasi akibat penggunaan gadget yang berlebihan kemudian memaparkan dampak negatif lain seperti sakit mata, kecanduan hingga sulit berteman. Kami memperkenakan anak-anak pada aplikasi perpustakaan digital, serta diajak mencoba langsung membaca buku cerita anak dari pustaka digital yang telah kami kumpulkan. Beberapa buku digital tersebut berupa dongeng, cerita bergambar, dan bacaan ringan yang mendidik serta buku agama ataupun pelajaran juga ada. Anak-anak sangat antusias saat diperkenalkan pada berbagai aplikasi baca seperti Let’s Read dan pustaka digital sederhana yang dapat diakses melalui tautan Google Drive. Ini menjadi pengalaman baru bagi mereka yang selama ini yang lebih familiar dengan game dan video YouTube ataupun Tiktok.
Tak
hanya membahas manfaat dari gadget,
kegiatan ini juga mengajak anak-anak memahami bahaya dunia maya, terutama
terkait cyberbullying. Melihat pada
anak-anak yang berbicara kasar dan saling mengejek saat bermain game online menarik perhatian kami untuk
membahas terkait permasalahan cyberbullying.
Memperkenalkan istilah cyberbullying lebih
dikenal di Bahasa Indonesia dengan istilah perundungan. Kami juga mengajak mereka
memerankan tokoh sebagai perundung dan korban perundungan agar mereka lebih mudah
ingat dan faham. Untuk menjaga semangat anak-anak, kegiatan ini ditutup dengan
kuis interaktif berisi pertanyaan seputar materi yang telah disampaikan.
Suasana menjadi sangat hidup saat anak-anak berebut menjawab, saling menyemangati,
dan tertawa bersama. Hadiah sederhana tetap bisa memotivasi mereka untuk terus
belajar. Kami berharap dari kegiatan ini mereka bisa menyebarluaskan ilmu yang
mereka dapatkan ke pada teman-teman yang lain sehingga anak-anak Kedondong 1
bisa tumbuh sebagai generasi yang cakap menggunakan gadget dan bijak dalam menggunakan teknologi.