Damai Itu Indah : Membangun Lingkungan Positif Tanpa Ada Buli di MTS S Berakit

Berakit, sebuah desa yang terletak di antara riak-riak kecil kehidupan sehari-hari, menjadi saksi bisu dari sebuah perjalanan ilmu yang menapaki sisi gelap yaitu fenomena buli. Pada tanggal 30 Juli 2025, gelombang semangat dari mahasiswa KKN Teluk Sebong 06 mengalir ke MTS S Berakit, membawa cahaya pengetahuan dan kehangatan diskusi yang menyentuh hati. Kegiatan ini bukan sekadar ajang berkumpul, melainkan seperti sebuah perahu yang mengarungi samudra besar, menyingkap lapisan-lapisan persoalan yang sering tersembunyi di balik senyuman tipis para pelajar.
Dalam keheningan kelas yang penuh harap, para mahasiswa KKN menggulirkan percakapan tentang arti sebenarnya dari buli. Layaknya burung yang terbang merentang sayapnya, diskusi itu mengajak para siswa menembus batas-batas prasangka dan ketakutan yang membelenggu jiwa. Mereka belajar bahwa buli bukan hanya sekadar kata, melainkan bayangan yang dapat menggeser kebahagiaan dan meredupkan sinar kepercayaan diri. Melalui dialog yang penuh empati, pelajar diajak melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda, menyadari bahwa setiap luka batin yang tersembunyi memerlukan perhatian dan penyembuhan.
Para mahasiswa KKN hadir sebagai cahaya lentera di dalam gelap malam, mengajarkan bahwa perubahan dimulai dari keberanian untuk mengakui masalah dan bersama-sama mencari jalan keluar. Mereka membangun jembatan komunikasi yang menghubungkan hati-hati muda, membuka ruang bagi keberanian untuk berkata “tidak” pada tindakan menyakitkan tersebut. Diskusi ini memberikan kekuatan pada para pelajar untuk menjadi pelindung diri dan teman bagi sesama, menanam benih-benih kebaikan yang kelak akan tumbuh menjadi pohon besar perlindungan dan kasih sayang di lingkungan sekolah.
Makna kiasan dalam peristiwa ini adalah seperti benih yang dilemparkan ke dalam tanah, memerlukan waktu dan perhatian agar tumbuh subur. Kegiatan dan diskusi tentang buli di MTS S Berakit ini bukan sekadar momen sesaat, melainkan langkah awal untuk membangun budaya sekolah yang menjunjung tinggi rasa hormat dan keadilan. Seiring matahari yang terbit dan tenggelam, semangat ini harus terus dinyalakan agar generasi muda dapat berjalan di jalur yang terang dan penuh kasih, meninggalkan jejak kebaikan dalam setiap langkah mereka.
Sebagai penutup, kegiatan yang diadakan mahasiswa KKN Teluk Sebong 06 ini menjadi pengingat bahwa setiap pelita kecil mampu mengusir gelap yang paling pekat sekalipun. Dalam ragam warna pelajaran hidup, menghapus dosa buli adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan dunia yang penuh kehangatan dan pengertian. Mari kita jaga api semangat ini, agar sinarnya tak pernah padam dan selalu menerangi perjalanan anak-anak bangsa menuju masa depan yang lebih baik.
Diunggah Oleh: Teluk Sebong 06