Edisi Mengisi Kultum Dadakan: Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Kedondong 1, Banjararum - Padukuhan Kedondong 1 memiliki kegiatan rutinan masyarakat seperti posyandu, arisan, TPQ, majelis zikir, yasin, atau bahkan kultum. Kami baru tiba di lingkungan ini belum ada sepekan, kami belum tau atau hafal secara keseluruhan mengenai kegiatan rutin masyarakat di sini. Kamis, 10 Juli 2025 setelah Isya, ada kegiatan rutin zikir tahlil ibu-ibu di Musala Mbah Eblek Kedondong 1. Kami, Kelompok 13 KKN Nusantara mendapatkan kabar secara mendadak bahwa ada majelis zikir ini, dengan seribu langkah kami segera ke musala.
Musala yang berbentuk sederhana tidak ada dinding yang menutupi namun tertata rapih dan bersih. Semangat jamaah di Kedondong 1 ini patut diacungin jempol. Walupun untuk berjalan saja tertatih-tatih, tampaknya tidak menyurutkan semangat bapak-ibu untuk datang ke musala. Majelis ibu-ibu pelaksanaannya di musala, sedangkan bapak-bapak ke rumah secara bergiliran setiap malam Kamis juga. Udara sejuk menyelimuti malam ini memberikan kesan kantuk. Sepertinya selimut lebih memberikan kenyamanan untuk malam yang sejuk ini. Tapi, tidur harus dikesampigkan dan kehadiran kami ke musala lebih menjadi prioritas.
Tahlil dibuka dengan membaca al-Fatihah dilanjutkan dengan Yasin. Perbedaan penggunaan irama ketika zikir dan tahlil ini cukup menjadi hal yang baru untukku. Sepertinya kedatangan kami memiliki tugas untuk memperbaiki bacaan Al-Qur’an dari masyarakat di sini. Memperbaiki bacaan Al-Qur’an bukan suatu hal yang mudah, terlebih jika kami sebagai anak muda yang berperan sebagai pengajar untuk orang yang jauh lebih tua. Pasti ada pro dan kontra dari kegiatan kami ini. Benar saja kami sebagai mahasiswa KKN diminta mengisi kultum dadakan. Latar belakang program studi ku yang memperkuat bahwa harus aku yang menjadi pengisi kultum perdana dan mendadak ini. Simpel saja materi yang dibahas, materi mengenai keutamaan membaca Al-Qur’an. Salah satu alasan memilih materi ini karena kami mendapatkan informasi bahwa masih ada orang tua yang masih belum bisa membaca Al-Qur’an.
Menggunakan bahasa Indonesia ku sampaikan kultum singkat. Tentunya dengan bahasa yang sederhana dan tidak menggurui, hanya sekadar berbagi. Semoga sedikit ilmu yang ku sampaikan sedikit banyaknya bisa bermanfaat bagi yang mendengarkan. Ku selesaikan kultum secara singkat. Syukurnya poin penting materi yang ku sampaikan membekas diingatan ibu-ibu. Ku sampaikan bahwa ilmu yang bermanfaat salah satu dari tiga amal jariyah. Dua lainnya, sedekah jariyah dan doa anak yang saleh. Sedekah jariyah langsung dipraktekkan oleh ibu-ibu untuk jadwal sedekah pada majelis yang akan datang. Selesai kegiatan ditutup dengan minum teh dan makan bersama. Syahdu rasanya mengikuti kegiatan ini, tentunya bahagia.