KKN Reguler 20251 Updated: 27 July 2025 Dilihat: 48 kali

Gerakan PINTAR: Langkah Cerdas Menuju Desa Kelong yang Mandiri dan Sejahtera

Bintan Pesisir, 27 Juli 2025– Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat pesisir, Tim KKN STAIN Sultan Abdurrahman Kepri dan UKM Multimedia ECSPOSURE berkomitmen dalam mengadakan program bertajuk “Upgrading Pulau Kelong menjadi Desa Maritim Cerdas melalui Gerakan PINTAR (Pemberdayaan Inklusif dan Transformasi Digital untuk Rakyat Pesisir)" . Yang mana kegiatan ini sukses menggabungkan edukasi, pelatihan, pemberdayaan, dan empati dalam satu rangkaian utuh.

Kegiatan yang diadakan di ruang serba guna kantor Desa pada 27 Juli 2025 berlangsung selama satu hari penuh, dengan terbagi ke dalam dua sesi utama, yaitu SEKAR LAUT  yang berfokus pada edukasi gizi dan pengolahan makanan bergizi untuk keluarga pesisir. Lalu Dilanjutkan sesi kedua yaitu LENTERA LAUT yang terfokus pada peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan melalui motivasi dan inovasi produk UMKM. Kegiatan ini turut mengundang langsung para istri nelayan sebagai peserta aktif. Setiap sesi diikuti oleh 12 peserta, dengan antusiasme yang luar biasa sejak pagi hingga sore hari. Program ini bertujuan membekali para ibu nelayan dengan edukasi gizi keluarga, pengolahan makanan berbahan dasar ikan, hingga motivasi usaha rumah tangga. Acara ini sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting dan peningkatan ketahanan ekonomi keluarga nelayan.

Ketua panitia, Tiara Inka Pratiwi , dalam berbagai acaranya menyampaikan penghargaan kepada seluruh pihak yang terlibat, terutama karena kegiatan ini murni untuk warga Desa Kelong. Ia berharap program serupa bisa menjadi contoh model edukasi kolaboratif yang berkelanjutan. “Kami sangat berterima kasih atas dukungan dan semangat para peserta. Ini bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari lingkungan sendiri,” ucapnya.

Ketua Tim KKN, Rahmat Hidayat , menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya penting secara praktis tetapi juga strategis. Menurutnya, pencegahan stunting harus dilakukan sejak dini, terutama di wilayah pesisir yang rawan terhadap kekurangan gizi. “Stunting bukan hanya soal pertumbuhan, tapi juga soal masa depan generasi. Pendidikan gizi dan ekonomi keluarga harus berjalan berdampingan,” ungkapnya.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Kelong, Bapak Alimin , yang menyambut baik adanya kolaborasi lintas kampus ini. Ia mengaku bersyukur karena kegiatan tersebut mempercepat program serupa yang sebenarnya direncanakan tiga bulan mendatang. “Desa kami masih rentan. Tapi dengan kerja sama seperti ini, Kelong bisa lebih cepat berubah,” ujarnya dalam Berbagai Pembukaan.

Pemateri pertama, Dr. Lily Viruly, S.TP, M.Si, CIAR, CIRR , memaparkan pentingnya konsumsi ikan tinggi gizi, terutama ikan yang kaya asam folat seperti tenggiri dan kembung. Ia juga menjelaskan bahwa metode pengolahan ikan secara tradisional seperti pengeringan dan penggaraman, bila tidak tepat, justru dapat mengurangi nilai gizinya.

Salah satu solusi pengolahan yang baik adalah membuat nugget ikan. Selain mudah, nilai gizinya tetap terjaga dan bisa diterima oleh anak-anak maupun orang dewasa.”

Ibu-ibu peserta tidak hanya mendengarkan materi, namun langsung mengajarkan pembuatan nugget ikan bersama pemateri. Terlihat antusiasme yang tinggi dari para peserta, yang merasa mendapatkan pengetahuan baru dan berguna.

Pada sesi kedua, pemateri Bu Indah menyampaikan cara praktis mengolah ikan menjadi pempek dan tekwan , sebagai alternatif makanan yang ekonomis dan bernilai jual.

Lebih dari sekadar teknik memasak, Bu Indah juga memberikan motivasi wirausaha kepada para ibu-ibu nelayan:

“Dulu saya hidup biasa saja. Tapi karena berani mencoba, kini saya bisa meraih penghasilan hingga satu juta per hari. Jangan takut untuk memulai.”

Pesan ini disambut antusias oleh peserta, yang mulai termotivasi untuk mencoba membuka usaha kecil dari dapur rumah mereka sendiri.
Kegiatan ini kembali ditutup dengan pembagian sembako dan testimoni kepuasan dari para peserta.

Program Gerakan PINTAR menjadi bukti nyata bahwa upaya pencegahan stunting dan pemberdayaan ekonomi bisa dilakukan dari dapur rumah tangga. Penguatan gizi keluarga dan semangat berwirausaha yang terbentuk dari kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik bagi desa pesisir lainnya. Pendidikan praktis dan relevan menjadi kekuatan utama program ini.

Para peserta mengaku sangat antusias dan puas selama kegiatan berlangsung. Mereka mendapat ilmu baru seputar nutrisi, pengolahan makanan sehat, serta inspirasi usaha rumahan. “Senang banget bisa ikut. Banyak hal baru yang saya pelajari, apalagi bisa membantu keuangan keluarga juga,” ucap salah satu peserta dengan penuh semangat dan harapan.

Kegiatan pun ditutup secara resmi pada sore hari dengan foto bersama, disertai senyum puas dari para ibu nelayan yang telah membuktikan bahwa perubahan semangat bisa datang dari dapur rumah mereka. Program ini disampaikan terus menerus dan menjadi inspirasi bagi gerakan pemberdayaan serupa di wilayah pesisir lainnya di Indonesia.


Diunggah Oleh: Kelong