KKN Kelompok 15 Sebong Pereh Selesaikan Program Kerja Unggulan Panen dan Distribusi Jeruk Sunkist

Kampung Rambutan, 9 Agustus 2025
— Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sebong Pereh melaksanakan program kerja
unggulan di bidang ekonomi berupa panen jeruk sunkist di kebun milik salah satu
warga Kampung Rambutan. Kegiatan ini dilanjutkan dengan penyaluran hasil panen
sebagai bagian dari tahap awal pengenalan produk sebelum dipasarkan secara
massal.
Program ini dibagi
ke dalam dua tahap utama, yaitu proses panen serta distribusi hasil panen.
Seluruh kegiatan dimulai dari pengemasan dan penimbangan yang dilaksanakan di
kediaman Bapak Junaidi, salah satu warga yang telah aktif mendampingi kelompok
KKN sejak awal pelaksanaan program. Dukungan beliau tidak hanya terbatas pada
kegiatan ekonomi, tetapi juga mencakup pendampingan dalam penelusuran sejarah
lokal hingga menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh masyarakat, termasuk Bapak
Faizal.
Dari proses pengemasan
dan penimbangan, terkumpul sebanyak 100 kantong jeruk sunkist dengan
masing-masing kantong berisi 1 kilogram. Distribusi dimulai pukul 14.55 WIB
dengan menyasar ibu-ibu pengajian yang sedang berkumpul di lapangan voli depan
rumah Bapak Junaidi. Bersama Bapak Faizal, kelompok KKN membagikan jeruk secara
langsung. Meskipun awalnya Bapak Faizal berencana untuk turut serta dalam
distribusi dari rumah ke rumah, kehadiran ibu-ibu pengajian dinilai sudah cukup
mewakili. Kegiatan ini juga diabadikan melalui foto bersama sebagai bentuk
dokumentasi dan pelaporan kepada pihak terkait, termasuk atasan Bapak Faizal di
Singapura.
Distribusi
dilakukan secara menyeluruh, termasuk ke rumah kepala desa, sekretaris desa,
serta beberapa tokoh masyarakat seperti Ustaz Ashim dan Ibu Yunda, yang turut
menerima dan mencicipi jeruk sunkist hasil panen. Proses distribusi selesai
pada pukul 17.00 WIB dengan target distribusi yang berhasil tercapai.
Program ini tidak
hanya menjadi bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, tetapi juga
memperlihatkan sinergi positif antara warga dan mahasiswa. Ke depannya,
diharapkan akan terbentuk ekosistem ekonomi yang saling menguntungkan antara
Bapak Faizal sebagai penyedia produk dan masyarakat sebagai calon konsumen.