KKN Kolaborasi 20251 Updated: 30 July 2025 Dilihat: 11 kali

Klotekan: Suara Ketukan yang Indah dari Bagian Barat D.I. Yogyakarta

Kedondong 1- Berbagai musik modern yang kompleks kian mengudara di telinga para pencinta musik, suatu kabupaten di bagian barat Daerah Istimewa Yogyakarta, Kulon Progo masih menggeluti tradisi musik khas pedesaan yang dikenal sebagai musik klotekan. Tradisi yang tidak sebatas hiburan rakyat, tetapi menggambarkan kearifan lokal dan nilai kebersamaan. Suara khas yang dihasilkan alat musik dari bambu dan kayu yang dipukul menghasilkan bunyi klotak-klotek. Musik ini biasanya dimainkan secara berkelompok, dipukul hingga menciptakan irama yang khas dan tempo yang cepat. Alat yang digunakan berupa kentongan, biasa digunakaan untuk ronda malam sebagai sarana komunikasi antarkampung, misalnya untuk memberi peringatan atau memanggil warga saat ronda malam. Namun seiring waktu, klotekan berkembang menjadi bentuk hiburan rakyat yang ditampilkan dalam acara-acara adat, hajatan, atau peringatan hari besar nasional.

Tim musik klotekan Kedondong 1 dalam hal ini beranggotakan bapak-bapak pernah menjuarai peringkat dua tingkat Kabupaten Kulon Progo. Namun, mereka sudah jarang tidak latihan meskipun begitu warga Kedondong 1 masih memiliki minat tinggi untuk latihan dan bermain kotekan. Mereka menyambut baik program kerja kami untuk mengkolaborasikan klotekan dengan musik modern yaitu orgen. Kolaborasi ini sebagai bentuk usaha melestarikan budaya lokal dan memberdayakan masyarakat. Nantinya hasil dari latihan ini akan ditampilkan di malam puncak panggung perayaan hut kemerdekaan. Musik ini terdiri dari kentongan, angklung, gong, dan gendang. Memang dibutuhkan kebersamaan hingga bisa menghasilkan suara ritmis yang indah. Ada sekitar sepuluh hingga lima belas yang ikut serta bekerja sama menghasilkan suara yang indah ini.

Malam ini, perdana latihan kesenian berlokasi di halaman rumah Pak Dukuh. Banyak warga berkumpul di sini, tidak hanya pemain musik tetapi ada ibu-ibu dan anak-anak juga. Sungguh nikmat kebersamaan ini, di bawah langit malam yang cukup sejuk dan syahdu dengan pelengkap irama jangkrik dan binatang ternak. Terdapat satu penyanyi dari musik klotekan ini, lagu yang dinyanyikan berupa lagu-lagu jawa dengan tempo cepat. Tidak ada kendala yang berarti sebab para pemain memang sudah menguasai teknik memainkan musik ini. Hanya perlu menemukan keselerasan antara orgen dengan klotekan saja. Latihan dijadwalkan dua kali dalam sepekan yaitu hari Selasa dan Jumat malam. Meskipun tidak tau lagu yang dimainkan, tetapi ritme suara yang dihasilkan dari alat musik ini asik. Khas banget suasana Jogjanya.  

Diunggah Oleh: Lulu Khairunnisa