KKN Kolaborasi 20251 Updated: 28 July 2025 Dilihat: 36 kali

Menebar Inspirasi di Pekan Keempat: Kisah Hangat Kelompok 15 KKN Nusantara di SD Muhammadiyah Kulon Progo

Menebar Inspirasi di Pekan Keempat: Kisah Hangat Kelompok 15 KKN Nusantara di SD Muhammadiyah Kulon Progo

KULON PROGO – Mentari pagi di Dusun Ngentak, Kecamatan Kalibawang, seolah bersinar lebih hangat pada Senin, 28 Juli 2025. Kehangatan itu bukan hanya datang dari sinarnya, melainkan dari semangat dan antusiasme yang membuncah di pelataran SD Muhammadiyah. Memasuki pekan keempat pengabdian mereka, para mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok 15 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nusantara kembali melanjutkan program unggulan mereka, "Kelas Inspirasi," dengan cerita yang kian berwarna. Pekan ini menjadi saksi bisu betapa jalinan emosi antara mahasiswa dan para siswa terajut semakin erat, diiringi tantangan yang menempa kreativitas.

Pemandangan di depan gerbang sekolah pagi itu sungguh mengharukan. Puluhan siswa dengan seragam putih-merah mereka telah berbaris rapi, menyambut kedatangan para kakak mahasiswa dengan sorak-sorai dan senyum tulus. Seolah tak mau kalah, jajaran guru SD Muhammadiyah pun membukakan pintu dengan tangan terbuka, menyuguhkan keramahan khas masyarakat Yogyakarta yang meneduhkan hati. Suasana penuh kekeluargaan ini menjadi suntikan energi bagi keenam mahasiswa KKN untuk memulai hari pengabdian mereka dengan penuh sukacita dan keikhlasan.


Untuk memastikan efektivitas pembelajaran, Kelompok 15 membagi diri menjadi dua tim yang solid. Tim pertama, yang bertugas di kelas-kelas rendah (1, 2, dan 3), beranggotakan tiga srikandi inspiratif: Ainur dari Kendari, Nabila dari Ponorogo, dan didampingi oleh Ahmad dari Bangka. Mereka fokus membangun fondasi ilmu pengetahuan umum. Dengan sabar, ketiganya membimbing para siswa, mulai dari mengasah kemampuan membaca kata per kata hingga mengenalkan wawasan umum yang dikemas secara menyenangkan. Metode mereka yang interaktif berhasil mengubah ruang kelas menjadi arena bermain sambil belajar yang jauh dari kata membosankan.

Sementara itu, di jenjang kelas yang lebih tinggi (4, 5, dan 6), tim kedua mengambil alih dengan misi yang tak kalah penting. Tim yang terdiri dari Mujrin (STAIN SAR Kepri), Abe (Sleman), dan Farha (UIN Sunan Kalijaga) ini memilih untuk fokus pada penanaman nilai-nilai spiritual melalui materi "Hafalan Doa Sehari-hari." Mereka sadar, di samping kecerdasan intelektual, bekal rohani merupakan pilar penting dalam pembentukan karakter siswa. Dengan pendekatan yang persuasif dan penuh kelembutan, mereka mengajak para siswa untuk tidak hanya menghafal, tetapi juga memahami makna dan keutamaan dari setiap doa yang diajarkan.

Di balik tawa ceria dan kebahagiaan berbagi ilmu, perjalanan pekan keempat ini juga menyisakan tantangan tersendiri. Kedua tim merasakan adanya kendala, di mana sebagian siswa masih mengalami kesulitan dalam memahami dan menyerap materi yang disampaikan. Namun, Kelompok 15 tidak kehabisan akal. Menyikapi hal tersebut, mereka dengan cerdas sering kali menyelingi sesi belajar dengan permainan edukatif, ice breaking, dan aneka kuis kecil yang memancing tawa. Strategi ini terbukti ampuh untuk mengusir kejenuhan dan menjaga konsentrasi siswa tetap menyala. Pekan keempat ini menjadi bukti nyata bahwa pengabdian adalah perpaduan indah antara kebahagiaan memberi dan kreativitas dalam menghadapi setiap rintangan demi mencerdaskan anak bangsa.

Diunggah Oleh: Muhammad Almujrin