KKN Kolaborasi 20251 Updated: 25 July 2025 Dilihat: 23 kali

Mengeksplorasi Rasa di Jamuan Khas Kegiatan Warga Kedondong 1

Masjid Sunan Kalijaga, Semaken 1- Kegiatan tahlilan di Kalibawang mencakup Dukuh Kedondong 1, Semaken 1, dan Ngipik Rejo sudah cukup banyak kami ikuti, padahal baru tiga pekan kami tiba di padukuhan Kedondong 1. Rutinan setiap Kamis malam jadwalnya yasinan. Terkadang bapak-bapak yasinan keliling, bergantian rumah ke rumah sedangkan ibu-ibu di Musala. Tetapi hari ini yasin dan tahlil dilaksanakan menjadi satu tempat di rumah RW 25. Urutan bacaan zikir dan tahlil memiliki nada yang menjadi ciri khas, di akhir juga dilantunkan salawat Allahul kafi. Tokoh agama yang memimpin kegiatan ini yaitu Pak Muh dan istrinya. Beliau juga merupakan tokoh Nahdlatul Ulama, sebagaimana terpampang jelas plang di depan rumahnya.

Ketika kegiatan berlangsung, ibu-ibu banyak yang membawa kain kecil. Ternyata kain tersebut untuk menutupi kaki agar hangat ketika posisi kaki selonjor. Durasi zikir dan tahlil yang terhitung cukup lama bisa menjadi alasan yang masuk akal sebab warga yang ikut serta dalam kegiatan ini sudah berumur. Jika menelisik dari segi pengucapan, pengucapan al-Fatihah dan huruf ain memiliki ciri khas dari tokoh agama hingga masyarakat biasa di sini. Al-Fatihah disebut al-Fatikah, huruf ain dibaca ke arah nga. Kebiasaan ini yang sudah menjadi tradisi bahkan sudah diajarkan sedari kecil. Penerjunan kami ke masyarakat mengharuskan kami memperbaiki sedikit banyaknya hal yang ada di masyarakat. Memperbaiki bacaan Al-Qur’an salah satunya yang bisa kami bantu, tapi tentu tidak semudah itu untuk memperbaiki bacaan.


Setelah selesai pembacaan yasin dan tahlil dilanjutkan sesi menyantap sajian yang telah dihidangkan. Aroma teh tubruk menjadi aroma yang wajib ada menemani kegiatan warga. Teh yang begitu harum dan nikmat, berbeda dengan the tubruk yang pernah ku cicipi. Penganan yang menyertai teh hangat beragam mulai dari roti kemasan, kue jajanan pasar, slondok makanan khas Jogja, aneka kripik disajikan di atas piring kaca. Ibarat kata kami mendapatkan bonus kulineran dari kegiatan zikir dan doa bersama. Bahkan, hari ini diadakan kegiatan Pon-Pon-an di Masjid Jami’ Sunan Kalijaga disajikan teh hangat dan juga nasi dengan lauk ayam, tempe tahu krecek, mie sayur, daging, dan dilengkapi dengan peyek. Jamaah yang ikut serta majelis zikir ini masing-masing membawa nasi dan lauk dibungkus dengan kain beraneka warna. Kegiatan Pon ini diinformasikan Pak Dukuh merupakan lanjutan dari kegiatan tradisi Baritan di sungai kemarin.  

Diunggah Oleh: Lulu Khairunnisa