Pasar Dekso: Pasar Ghaib yang Ada pada Pasaran Kliwon

Dekso,
Kalibawang- Pasar tradisional yang terdekat dari
posko ada dua, satu Pasar Kebonagung di Sleman dan Pasar Dekso di Kulon Progo.
Berbeda kota memang, tetapi sebenarnya keduanya berada di perbatasan antar
kota. Pasar Kebonagung berada setelah jembatan Kreo, jembatan perbatasan Kulon
Progo dan Sleman. Jembatan ini menyuguhkan pemandangan yang mahal yaitu
pemandangan pegunungan, perbukitan, dan sungai. Bisa terlihat gunung Merapi dan
Merbabu pada pagi jika hari cerah. Warna hijau yang mendominasi pemandangan ini
seperti menyegarkan kepala ketika kehidupan berada fase yang sulit.
Sistem penanggalan
pasar di Pulau Jawa cukup unik karena menggunakan pasaran Jawa. Contohnya Pasar
Dekso akan buka ketika pasaran Kliwon. Pasar Kliwon bukan sekadar tempat jual
beli terkandung pertemuan budaya, tradisi, dan ekonomi rakyat. Berbagai barang
dagangan ditawarkan, mulai dari hasil bumi, kerajinan tangan, makanan khas
daerah, hingga perlengkapan rumah tangga. Selain pasaran Kliwon, pasar hanya
buka di bagian depan sekitar belasan gerai dengan pembeli yang sepi. Kondisi
pasar di luar pasaran Kliwon buka sekitar pukul delapan yang hanya menjajakan
perabotan rumah tangga, toko kelontong, sayur mayur, buah, dan kue tradisional.
Namun, ketika Kliwon pukul enam sudah ramai dengan beraneka ragam barang dan
makanan diperjualbelikan. Uniknya, banyak pedagang dari luar kota yang sengaja
datang hanya pada hari Kliwon.
Kami sedikit berbincang dengan salah satu pedagang batik dan blangkon di Pasar Dekso, kami lupa menanyakan nama beliau. Beliau mengatakan selain di Pasar Dekso ini, biasanya membuka lapak di Pasar Kenteng. Lokasi pasar ini berjarak sekitar 5,3 km dari posko kami. Beliau mengatakan pasar ini sudah sepi semenjak masa covid hingga sekarang. Banyak penjual yang tidak melanjutkan berjualan di sini karena jumlah pengunjung yang turun drastis sehingga perputaran modal yang tersendat. Sistem tawar menawar masih menjadi sistem jual beli popular di pasar ini. Sedikit kekhawatiran dengan harga yang akan kami dapatkan jika penjual tau bahwa kami bukan orang asli sini sebab cukup ketara dari pilihan bahasa yang kami gunakan.
Sebagai wisatawan luar,
kami cukup terhibur dengan berbagai jenis makanan dan jajanan pasar yang ada. Makanan
unik yang baru kami temui di Kulon Progo ini menarik rasa penasaran untuk
mencicipi. Sesampainya di pasar, terlihat padatnya pembeli. Kami mengitari
pasar melihat, menangkap berbagai ragam barang yang dijajakan. Terlalu banyak
pilihan dan keinginan tetapi tentu bisa mengarah kepada pemborosan atau
mubazir. Setelah selesai berkeliling, akhirnya pilihan aku jatuh kepada klepon
isi gula merah dan bakpia. Ntah mengapa bakpia masih menjadi makanan favoritku
saat pertama kali mencoba jajanan pasar hingga kini. Perpaduan rasa manis dan
lembutnya bakpia cukup menenangkan dan tentu mengenyangkan. Satu buahnya berada
di harga seribu sangat layak. Rasa yang disajikan dari bakpia pasar lebih basah
dan lembut dibandingkan bakpia pabrik yang biasa dijadikan sebagai oleh-oleh. Jadi kamu tertarik ga nih ke pasar ini?