Rembuk Stunting Desa Resun Tahun 2025 sekaligus penyusunan RKPDes 2026 Cetak Generasi emas Bebas Stunting

Rembuk Stunting ini merupakan agenda penting untuk menyatukan komitmen dan menyusun strategi bersama dalam upaya pencegahan stunting. Dalam Perayaannya, kharul mazi kepala desa yang menyambut acara, dapat diketahui, bapak Khairul mazi menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan peran aktif seluruh lapisan masyarakat dalam mewujudkan generasi penerus yang sehat dan bebas stunting 

‎"Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga masalah pembangunan. Oleh karena itu, penanganannya memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terintegrasi dari berbagai pihak," ujar bapa kepala desa Khairul Mazi

‎Dalam sesi diskusi, peserta Rembuk Stunting mengidentifikasi berbagai permasalahan yang menjadi akar stunting di desa, seperti minimnya akses terhadap makanan bergizi, sanitasi yang belum memadai, serta minimnya edukasi tentang gizi dan pola asuh yang benar. Berbagai usulan program dan kegiatan pun mengemuka, mulai dari peningkatan sosialisasi gizi, penyediaan makanan tambahan bagi balita, perbaikan sanitasi lingkungan, hingga pemberdayaan ekonomi keluarga untuk meningkatkan daya beli pangan bergizi.

‎Hasil dari Rembuk Stunting ini kemudian menjadi landasan utama dalam penyusunan RKPDes Tahun 2026. Melalui proses ini, program-program prioritas penanganan stunting akan dimasukkan ke dalam rencana pembangunan desa, memastikan alokasi anggaran dan sumber daya yang mampu untuk mencapai target penurunan stunting.

‎Bapak Khairul Mazi berharap, dengan adanya Rembuk Stunting dan penyusunan RKPDes 2026 yang partisipatif ini, Desa resun dapat secara efektif menekan angka stunting dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak. “Komitmen dan kerja keras kita bersama akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan Desa resun bebas stunting dan melahirkan generasi emas bebas stunting.