KKN Kolaborasi 20251 Updated: 29 July 2025 Dilihat: 6 kali

Semangat Subuh: Menjemput Doa di Waktu Mustajab

Masjid Ash-Shobirin, Kedondong 1- Subuh ini tidak begitu dingin dari hari sebelumnya, kami meniti jalan dengan penerangan yang redup menuju ke Masjid Ash-Shobirin. Pinggiran jalan terhiasi dengan pohon tinggi nan rindang, beberapa rumah dengan jarak yang berjauhan menjadi sumber penerangan jalan. Subuh ini jadwal aku tuk mengisi kultum, ya kuliah tujuh menit. Kegiatan kultum ini menjadi kegiatan rutin kami kelompok 13 pada hari Rabu dan Ahad Subuh. Mengingat musibah yang menimpa dukuh ini, kami mengalami duka atas kehilangan Rifa’i, anak kampung sini yang memiliki kepribadian ramah dan salah satu santri TPQ Mbah Eblek. Maka aku mengambil pembahasan tentang kaidah berdoa. Sebuah kajian simpel yang lumrah dibahas di majelis ilmu. Bungkusan kajian dengan bahasa sederhana diharapkan bisa menjadi amal yang bisa diamalkan dan dibagikan kembali.

Jamaah mendengarkan dengan khusyuk dan tenang, tidak ada suara familiar anak-anak yang biasa ada di malam hari. Permulaan kajian, disampaikan Hadis popular berbunyi “innamal a’malu binniyat” artinya tentang amal yang tergantung pada niatnya, dilanjutkan dengan makna doa dilihat dari segi bahasa dan istilah. Kemudian, jamaah diajak untuk berpikir bahwa sebagai seorang hamba kita perlu doa sebagai bentuk komunikasi hamba dengan Tuhan. Sebab banyak manusia yang menjadikan salat dan doa sebagai bentuk ritual rutinan tanpa tau makna disebaliknya. Mirisnya terkadang istilah Islam KTP itu memang benar adanya di tengah masyarakat. Maka penting menghadirkan hati dalam beribadah tidak terkecuali berdoa, jadi tidak sebatas di lisan saja. Berdoa menjadi alternatif curhat, menenangkan hati dan berkeluh kesah kepada Tuhan.

Pemaparan selanjutnya tentang kaidah dan waktu mustajab dalam berdoa. Salah satunya yakin bahwa Allah akan mengabulkan doa kita sebagai hamba jika kita memohon kepada-Nya, sebagaimana firman Allah dalam surah al-Baqarah ayat 186. Setelah berdoa sesuai anjuran dan di waktu mustajab namun apa yang dihajatkan tak kunjung terkabul maka ada jawaban juga di dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 216 “dan boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu..”. Ayat ini juga diperkuat dengan perkataan bijak dari Ali bin Abi Thalib menyatakan bahwa “Jika Allah mengabulkan doaku maka aku berbahagia. Tapi jika Allah tidak mengabulkan doaku, aku lebih berbahagia karena yang pertama adalah pilihanku, sedangkan yang kedua adalah pilihan-Nya.”

Diunggah Oleh: Lulu Khairunnisa