Temu Bual Bersama Karang Taruna Kedondong 1

Kedondong 1- Kami, kelompok 13 berlokasi KKN di Kedondong 1 sebagai
pendatang di padukuhan ini berusaha untuk duduk bersama walau hanya sekadar
berbual sebagai langkah mendekatkan diri kepada masyarakat. Kami berusaha masuk
ke dalam kegiatan rutinan warga, salah satunya kegiatan karang taruna. Mereka
rutin berkumpul pada Sabtu malam di lapangan samping lumbung. Hanya beratapkan
tenda sederhana berwarna biru dan pencahayaan seadanya. Kegiatan kumpul malam
ini kami ditemani pak dukuh membahas persiapan hari ulang tahun Republik
Indonesia. Sekitar pukul delapan kurang kami telah sampai di tempat kegiatan.
‘Tlah hadir beberapa pemuda, namun belum terlihat ketua karang taruna yang
mengundang kami. Anggota karang taruna di padukuhan sini sebagian besar masih
duduk di bangku sekolah. Hanya beberapa yang sudah selesai sekolah dan bekerja.
Malam dengan hembusan angin yang sejuk ditemani dengan teh hangat harum otentik
teh tubruk.
Diskusi dibuka oleh
ketua karang taruna, Mas Aji, dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Ketua Dukuh
Kedondong 1, Pak Sukir. Beliau kembali menyambut kami dengan tangan terbuka dan
berharap semoga kehadiran kami bisa bantu menyukseskan perayaan ulang tahun
kemerdekaan. Begitupun ketua karang taruna menyambut baik
kami untuk ikut serta menyukseskan kegiatan ini. Niat kami untuk mengikuti
kegiatan rutin karang taruna sebab mereka lah pemuda yang bisa menjadi
penggerak kemajuan dukuh. Perkumpulan malam ini membahas terkait persiapan perayaan
kemerdekaan seperti mengumpulkan aspirasi perlombaan, pembagian panitia, wiritan,
pelaksanaan upacara di kalurahan, kegiatan karnaval se-kecamatan dan
sebagainya. Suguhan ciri khas dukuh sini menemani kegiatan diskusi malam ini. Teh
hangat bertemankan tahu goreng dan keripik ubi menjadikan suasana lebih cair.
Pelaksanaan diskusi
menyisakan banyak ‘peer’, banyak yang perlu diperbaiki seperti kegiatan diskusi
yang kurang efektif seakan hanya ceramah sebagai pembicara satu arah dari
moderator diskusi. Kemudian, suasana forum yang sibuk pada pembicaraan sendiri
sehingga diskusi tidak berjalan sebagaimana mestinya. Kami sebagai tamu
undangan tidak bisa mengambil andil banyak untuk menguasai forum diskusi, kami
hanya bisa memberikan saran dan tanggapan. Sekitar pukul sebelas malam kami
pamit undur diri dari forum karena kami harus menyiapkan diri untuk kegiatan
esok subuh yaitu mengisi kultum di Masjid. Selain itu, kebersamaan yang
mewarnai dukuh ini patut diapresiasi, setiap kalangan ada waktu tertentu untuk
berkumpul duduk berbincang bersama. Para orang tua berkumpul untuk yasinan,
kumpul kelompok tani, gotong royong. Lalu, para pemuda berkumpul rutin untuk
diskusi seperti yang dilakukan malam ini. Satu tujuan yang sama yaitu untuk
menjalin tali silaturahim antar warga.