KKN Reguler 20251 Updated: 08 August 2025 Dilihat: 39 kali

Tim KKN STAINSAR Bentuk Kader Jentik Cilik di Desa Kelong untuk Cegah DBD

Desa Kelong – Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN SAR melaksanakan program sosialisasi kader jentik cilik sebagai langkah nyata pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di Desa Kelong. Kegiatan ini bertujuan membentuk relawan muda yang siap menjadi komunikator anti-DBD di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Pelaksanaan kegiatan mendapat dukungan penuh dari Puskesmas Desa Kelong dan Pemerintah Desa Kelong, serta diikuti oleh 14 siswa SMP yang secara resmi dilantik sebagai kader jentik cilik.


Materi sosialisasi disampaikan oleh Risma Afriyanti, A.Md.Kep, perwakilan Puskesmas Desa Kelong. Ia menjelaskan pengertian DBD, gejala, dan tahapan penyakit yang terdiri dari tiga fase, yaitu

  1. Fase Demam , ditandai suhu tubuh mencapai 40°C.

  2. Fase Kritis , biasanya terjadi pada hari ke-3 hingga ke-7, di mana pasien mengalami panas tinggi dan kekurangan cairan.

  3. Fase Penyembuhan , di mana cairan yang semula keluar dari pembuluh darah akan kembali masuk. Menurutnya, penanganan yang tepat pada fase ini penting agar tidak menimbulkan risiko kematian.

Selain itu, ia juga menyampaikan ciri-ciri DBD yang meliputi demam, mudah lelah, dan ruam merah pada kulit. Pencegahan dapat dilakukan dengan menerapkan gerakan 3M, yaitu Menguras penampungan udara yang terindikasi terdapat jentik, Menutup rapat wadah udara, dan Mengubur sampah yang lembap. Kegiatan ini juga menjadi wadah terbentuknya Jumantik Cilik ( Juru Pemantau Jentik Cilik ) yang mempunyai tugas menjaga, memeriksa, dan memberantas jentik nyamuk di lingkungan tempat tinggal serta memberikan edukasi 3M kepada masyarakat.

Sebelum menyampaikan materi, peserta mengikuti pre-test untuk mengukur pengetahuan awal seputar DBD dan kader jentik. Setelah menerima edukasi, diadakan post-test untuk menguji kembali pemahaman mereka. Hasilnya menunjukkan peningkatan yang signifikan, di mana peserta yang awalnya kurang memahami materi kini memperoleh nilai tinggi, menandakan kesiapan mereka menjadi kader jentik yang mumpuni. Peralatan yang digunakan oleh kader meliputi bentuk, senter, bubuk abate, dan alat tulis, dengan sasaran pemeriksaan seperti bak air, vas bunga, kolam, dan wadah air lainnya.

Ketua Panitia, Chika Juliana, dalam Berbagainya menegaskan bahwa kegiatan ini sangat mendesak, mengingat Desa Kelong telah mencatat enam kasus DBD yang menimpa anak-anak dan orang dewasa. Ia berharap para peserta dapat menjadi tombak dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Sementara itu, Sekretaris Desa Kelong, Agung Wisman, S.Sos, yang membuka acara secara resmi, mengapresiasi kegiatan ini dan menyebut bahwa adik-adik SMP yang hadir merupakan orang istimewa karena mendapat edukasi dan gelar baru sebagai kader jentik di Desa Kelong.


Penggunaan materi pemaparan, kegiatan dilanjutkan dengan praktik pengecekan jentik di pelindung dekat ruang serbaguna Kantor Desa Kelong. Dari hasil pemeriksaan ditemukan banyak bibit jentik yang kemudian dibersihkan bersama. Sebagai simbol peresmian, setiap peserta menerima pin kader jentik. Ke depan, para kader ini akan berada di bawah naungan Puskesmas Desa Kelong untuk aktif menjadi duta penyuluh dan menyuarakan gerakan anti-DBD di lingkungan masing-masing.

Tidak sampai disana, Tim KKN STAINSAR turut membagikan sebuah poster infografis edukasi DBD yang berisi informasi singkat, langkah pencegahan, dan panduan 3M sebagai media penyebaran informasi kepada masyarakat., terutama dapat di tempel di lingkungan sekolah mereka sendiri. Tim KKN STAINSAR dan Puskesmas berharap para kader dapat terus aktif melakukan pemantauan jentik, memberikan edukasi kepada warga, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk peduli terhadap kesehatan lingkungan.


Diunggah Oleh: Kelong